hey anugrah!


Setelah Menulis 25.000 Kata

mulai bisa berfilsafat seperti musafir

Alhamdulillah. Ini adalah sebuah pencapaian. Selain skripsi, novel yang sedang kugarap ini merupakan tulisan dengan jumlah kata yang panjang banget dalam sejarah tulis-menulisku.

Apa yang aku dapat dalam perjalanan panjang ini? Ada beberapa. Aku akan coba beberkan di sini dengan singkat.

  1. Belajar terus-terusan bikin endurance bertambah
    Di awal tahun, aku hanya bisa menulis 100 kata per hari. Sekarang sudah bisa nulis 250 kata per hari. Kualitasnya? Tentu saja masih buruk. Aku mengejar kuantitas dulu, biar bagaimanapun yang dibutuhkan novel adalah jumlah kata yang banyak. Kalau pendek mah cerpen.

  2. Membaca novel bikin hati jadi ciut
    Selain dapat ilmu baru dalam penulisan dan diksi yang unik, membaca novel penulis terkenal bikin aku jadi minder. Kalau bahasa kerennya mah Impostor Syndrome. Tapi ya harus baca biar tahu tulisan yang bagus itu seperti apa. Selain itu diksi yang menarik selalu ada di novel yang bagus. Kalau ketemu ya dicatat. Aku mengikuti cara Eminem menabung kata dalam catatan, sehingga jika dibutuhkan bisa diambil untuk dipakai. Beri nama catatan itu : Ammo Book.

  3. Nonton film di bioskop jadi mikir tentang penulisan cerita
    Akhir-akhir ini, kalau nonton film di bioskop bersama istri, aku jadi terkagum-kagum sama penulis skenarionya. Kok bisa ya si penulis bikin cerita yang bagus. Gimana sih Acho nulis skrip Agak Laen? Kok Joko Anwar kepikiran ya nulis cerita horor yang keren untuk film Siksa Kubur? Itu penulis Jatuh Cinta Seperti di Film-film kok bisa sih masukin unsur naskah film dijadiin film?

  4. Mengurangi pikiran-pikiran buruk dunia nyata
    Kalau saya lagi tiba-tiba kepikiran masalah hidup, apalagi yang sepele, otak saya langsung mengambil alih dengan mikirin jalan cerita novel saya. Ah mending mikirin plot novel kedepannya daripada mikirin gosip kantor.

  5. Jalanin aja dulu nanti juga ketemu ceritanya kemana
    Apa itu writers' block?! Tulis aja dulu, nanti juga nemu ngalirnya mau kemana. Sama kayak hidup. Jalanin aja dulu, nanti juga nemu ujungnya kemana. Kalau ujungnya senang ya disyukuri, kalau ujungnya sedih ya berarti memang hidup pada saat itu harus sedih. Ya udah.

Nah itu yang saya dapet setelah bisa sampai ke 25.000 kata.


Yang lagi aku baca sekarang:

Ikigai: Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang - Héctor García, Francesc Miralles


Yang baru aja saya beres baca:

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas - Eka Kurniawan


Photo by Christin Hume on Unsplash

---


# menulis
Baca catatan lainnya