hey anugrah!


Kaizen Nulis

sedikit-sedikit biar gak sulit

Setelah dipikir-pikir, gila, novel yang lagi saya tulis ini ceritanya absurd banget. Absurd norak sih sebenernya.

Ini kayak anak SD lagi mengkhayal aja. Berantem-beranteman, ketemu monster, ke dunia antah-berantah.

Anehnya, apa yang aku tulis itu jadi semacam rekreasi gitu. Rekreasi dari kebosanan rutinitas sehari-hari.

Masuk ke dunia fantasi lalu main-main dengan wahana-wahana yang tersedia di dalamnya.

Aku belum menjadi penulis yang baik. Hanya 100 sampai 200-an kata yang bisa kutuang tiap harinya pada novelku ini. Sesekali kalau lagi beruntung, aku bisa menulis lebih banyak dari itu.

Writer’s block. Frase menjijikan yang aku sering baca di kolom komentar atau forum tanya jawab antara penulis dan mereka yang ingin menulis. Maka, aku selalu mencoba menghindari itu sebagai keluhan dalam menulis. Menulis itu proses panjang. Ada block sedikit mah tenang aja. Gak perlu didramatisir.

Ada obrolan menarik dari seorang host yang Dee Lestari menjadi bintang tamu di podcastnya. Si host itu bilang kalau dokter harus melayani pasiennya apapun mood yang sedang dia alamai, apa iya seorang penulis atau seniman hanya bisa kerja kalau mood kerjanya lagi bagus doang?

Menukil ide dari James Clear di Atomic Habits, kebiasaan menulis yang aku jalani sekarang aku usahakan untuk tidak memasang target muluk-muluk. Tere Liye menyarankan untuk menulis setidaknya 1.000 kata per hari, untukku itu terlalu banyak. Maka aku meargetkan 100 kata saja dalam satu hari. Jika aku dapat 200 kata dalam satu hari berarti kan itu bonus dan bikin aku bahagia.

Kebahagiaan. Sebenarnya itu yang bikin aku konsisten. Aku konsisten berangkat kerja tiap hari karena bahagia ketika dapat gaji di akhir bulan. Aku konsisten pakai face wash tiap hari karena aku bahagia melihat wajahku yang tiap hari makin bersih dan ganteng. Menulis juga gitu, harus dibikin bahagia. Untukku, target muluk yang tidak tercapai itu bikin stress dan putus asa. Jadi aku memutuskan untuk pasang target yang sedikit aja dulu.

Mula-mula aku hanya bisa menulis 100 kata aja. Sekarang aku lebih sering berhenti nulis di 200 kata. Mungkin, siapa tahu, aku nanti terbiasa berhenti di 1.000 kata. Pelan-pelan. Tahu-tahu sekarang sudah ada di 9.000 kata. Kan lumayan, toh aku juga tidak menargetkan untuk cepat-cepat beres.

Satu tahun. Aku menargetkan cerita pada novel pertamaku ini selesai dalam kurun waktu satu tahun.

Intinya, aku ingin menjadikan kegiatan menulisku ini membuahkan kebahagiaan di setiap prosesnya.


Podcast yang kumaksud : A to Z Turning Idea to Product - Thirty Days of Lunch Podcast


Photo by Rainier Ridao on Unsplash

---


# menulis
Baca catatan lainnya